MOJOKERTO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kehutanan (Dishut) menggelar acara Sinergi Rimbawan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kehutanan, Selasa (22/7/2025). Acara ini dipusatkan di kawasan Wisata Bukit Kayoe Putih, Kabupaten Mojokerto.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra), Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Perdagangan Internasional Kementerian Kehutanan RI Dida Migfar Ridha, serta para pelaku sektor kehutanan, Kelompok Tani Hutan (KTH), mitra usaha, dan multi sektor lainnya.
Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir. Ia memaparkan berbagai inisiatif penting yang diluncurkan pada kesempatan ini, seperti inisiasi The An Nahl Science and Techno Park di Kabupaten Kediri, serta Sistem Informasi Penata Usahaan Hasil Hutan Rakyat (SIPUHH-R) untuk memperkuat pencatatan dan pelaporan hasil kayu rakyat.
“The An Nahl Science and Technopark ini memadukan konservasi, teknologi, dan ekonomi dalam satu kawasan hijau berbasis ilmu pengetahuan. Sementara SIPUHH-R jadi jawaban atas tantangan global untuk memastikan kayu rakyat kita bisa menembus pasar Uni Eropa dengan kredibilitas dan keberlanjutan,” jelas Jumadi.
Jumadi juga mengungkapkan, tahun 2024 Jatim mencatat capaian transaksi KTH tertinggi nasional, menunjukkan keberhasilan hutan sebagai sumber kesejahteraan rakyat. Partisipasi masyarakat dalam pemulihan ekosistem kehutanan bahkan mencapai Rp24 miliar.
“Angka ini bukan sekadar jumlah, tapi bukti nyata gotong royong Jawa Timur untuk Indonesia,” imbuhnya.
Gubernur Khofifah dalam sambutannya melakukan penanaman bibit pohon rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), meninjau Forest Education Day, stan produk unggulan, hingga melepas ekspor komoditas kehutanan senilai lebih dari Rp5 miliar ke Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia.
“Mari terus bergotong royong menjaga kelestarian hutan untuk pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat Jawa Timur,” ajak Khofifah.
Sementara itu, Bupati Mojokerto Gus Barra menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya karena Mojokerto dipercaya menjadi tuan rumah acara ini.
“Kehadiran panjenengan semua adalah kehormatan bagi kami. Semoga ikhtiar memulihkan ekosistem hutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat sinergi antar pihak bisa terwujud,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Kabupaten Mojokerto memiliki potensi sumber daya kehutanan yang besar. “Kami percaya hutan yang lestari adalah fondasi bagi keberlanjutan ekosistem dan penopang kesejahteraan masyarakatnya,” pungkas Gus Barra.(jh-1)