SURABAYA – Ribuan driver online dari berbagai komunitas di Jawa Timur secara mengejutkan menyatakan dukungannya terhadap kebijakan potongan komisi 20 persen oleh aplikator. Mereka menilai bahwa sistem ini justru mendukung keberlangsungan layanan transportasi daring dan memberikan banyak manfaat bagi mitra pengemudi.
Dalam pernyataan resmi yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan, para driver dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang kompak menyatakan bahwa isu utama bukanlah pada besaran komisi, melainkan pada jaminan keberlangsungan sistem dan perlindungan yang diberikan kepada para pengemudi.
“Kami tidak masalah dengan potongan 20 persen, karena kami juga menikmati banyak benefit dari aplikator,” kata Yunus Suhardiono, Ketua Komunitas Citra Garuda Gresik, Rabu (23/7).
Senada dengan itu, Yoeli Elmerillia dari Komunitas PAUS Surabaya menyebutkan bahwa potongan komisi tersebut turut dikembalikan dalam bentuk pelayanan yang nyata. “Dari komisi itu ada asuransi kecelakaan, bantuan darurat, diskon kebutuhan, dan dukungan kegiatan komunitas,” ujarnya.
Komunitas lain seperti HORE Surabaya dan Healthy Driver Community juga menambahkan bahwa skema komisi saat ini justru membantu menjaga kestabilan pendapatan mereka. Mereka menegaskan bahwa kestabilan order dan dukungan teknis dari aplikator menjadi pertimbangan utama dalam menerima skema 20 persen tersebut.
Sementara itu, komunitas driver online di Malang secara khusus meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam mempertimbangkan wacana penurunan komisi menjadi 10 persen.
“Hubungan antara mitra dan perusahaan bukan sekadar angka, tapi keberlangsungan ekosistem yang menopang jutaan pencari nafkah,” ujar Chandra Joko Priyodigdo dari Brothers on Road, menekankan pentingnya ekosistem yang seimbang.
Jeri Susanto dari Komunitas D’Gang 2.2 menambahkan bahwa perubahan tanpa kajian yang menyeluruh berisiko mengganggu ekosistem yang sudah berjalan. Ia menyebut bahwa sistem saat ini sudah cukup ideal, meskipun tetap terbuka untuk perbaikan.
Senada, perwakilan Komunitas GODER Team, Yoyok Hendrianto, secara tegas meminta agar regulasi baru dirancang berdasarkan masukan langsung dari para mitra aktif. Ia juga mengingatkan bahwa ekosistem ini tidak hanya melibatkan driver, tetapi juga pelaku UMKM yang menggantungkan pemasaran produk dan jasa mereka melalui platform digital.(jh-3)