NewsOlah RagaUmum

KONI Jatim Gelar Screening Pelatih Puslatda dan Bela Diri, Fokus Persiapan Menuju PON 2028

249
×

KONI Jatim Gelar Screening Pelatih Puslatda dan Bela Diri, Fokus Persiapan Menuju PON 2028

Sebarkan artikel ini

SURABAYA –  Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar proses screening atau seleksi bagi calon pelatih Pusat Latihan Daerah (Puslatda) dan pelatih cabang olahraga bela diri sebagai bagian dari strategi memperkuat pembinaan prestasi atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2028. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Juli 2025, di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Sebanyak 293 calon pelatih dari berbagai cabang olahraga mengikuti proses seleksi tersebut. Mereka dinilai secara menyeluruh berdasarkan pengalaman melatih, rekam jejak prestasi, hingga aspek kepribadian—yang dinilai penting dalam menjaga kekompakan dan harmonisasi dalam tim.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencetak pelatih yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga berintegritas tinggi dan siap membawa Jawa Timur meraih prestasi nasional.

“Screening ini memiliki dua target. Pertama, untuk persiapan jangka pendek menghadapi PON cabang bela diri. Kedua, sebagai langkah jangka panjang menuju PON 2028 di NTB–NTT. Pelatih yang disaring terutama adalah mereka yang sebelumnya berhasil mengantar atlet meraih medali emas dan perak di PON Aceh–Sumut. Tapi itu hanya parameter administratif,” ujar Nabil, Senin (28/7/2025).

Nabil menambahkan, seleksi tetap terbuka bagi pelatih di luar peserta screening saat ini jika dibutuhkan dalam cabang atau nomor tertentu. Selain itu, para calon pelatih diminta menyusun program pembinaan jangka menengah hingga panjang yang akan dievaluasi oleh tim Pendidikan dan Penataran (Diktar) serta Bina Prestasi (Binpres) KONI Jatim.

“Diktar akan menilai aspek akademis, sementara Binpres akan menilai pendekatan praktis dan manajerial. Seorang pelatih juga harus mampu menjadi pemersatu dalam tim, bukan malah menjadi sumber konflik. Kekompakan tim sangat memengaruhi performa atlet,” lanjutnya.

READ  by.U Telkomsel Gelar Roadshow MASIH di SMKN 2 Surabaya, Persiapkan Piala by.U Surabaya Series

Sementara itu, Ketua Diktar KONI Jatim, M.E. Winarno, menyatakan bahwa proses screening tahun ini dirancang lebih komprehensif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Kami mempertimbangkan aspek pengalaman dan kepribadian sebagai bagian utama seleksi. Ini untuk menghindari konflik dalam tim dan menjaga soliditas. Hasil seleksi ini akan menjadi referensi penting, namun keputusan akhir tetap berada di tangan Ketua KONI Jatim,” tegas Winarno.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga mutu dan objektivitas dalam penentuan pelatih yang akan terlibat di Puslatda Jatim ke depan.

“Jawa Timur, bersama DKI Jakarta dan Jawa Barat, adalah barometer olahraga nasional. Maka, kualitas pelatih harus terus ditingkatkan agar kita tetap kompetitif di level tertinggi,” pungkasnya.

Dengan proses seleksi yang lebih ketat dan menyeluruh, KONI Jatim berharap dapat membentuk tim pelatih yang solid dan berkualitas demi mengantar atlet-atlet Bumi Majapahit berjaya di PON 2028. (KRY)