JATIMHEBAT.COM – Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 triliun dari APBN 2025 untuk program Sekolah Rakyat. Anggaran ini merupakan kolaborasi dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kemendikdasmen, untuk membiayai operasional 200 Sekolah Rakyat.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta bersama Menteri Sosial, Saifullah Yusuf. Menkeu memastikan bahwa anggaran operasional untuk program ini akan meningkat di tahun berikutnya.
“Tahun ini sekitar Rp7 triliun untuk Kemensos maupun Kemen PU tidak semuanya di beliau, guru ada di Kemendikdasmen, ini kolaborasi semua. Tahun depan meningkat karena operating-nya 1 tahun untuk 200 sekolah yang akan berjalan,” kata Sri Mulyani.
Biaya Operasional dan Peningkatan Anggaran
Alokasi anggaran ini akan difokuskan pada biaya operasional, yang mencakup berbagai kebutuhan siswa, seperti tempat tinggal di asrama, listrik, air, internet, seragam, dan laptop. Selain itu, biaya untuk guru pendamping, kepala sekolah, dan guru pengajar juga termasuk dalam alokasi ini.
Menkeu menjelaskan bahwa anggaran untuk tahun 2026 akan meningkat, seiring dengan target penambahan Sekolah Rakyat menjadi 200 sekolah. Rincian alokasi anggaran tahun 2026 akan disampaikan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, saat pembahasan APBN dengan DPR.
“Untuk tahun ini untuk 157 operating sudah harus disiapkan Agustus atau awal September, tahun depan mencapai 200 (sekolah rakyat). Jadi dianggarkan Presiden nanti tanggal 15 disampaikan APBN 2026 yang akan dibahas dengan DPR termasuk sekolah rakyat anggarannya meningkat cukup besar,” ujarnya.
Berawal dari Ide Presiden, untuk Memutus Siklus Kemiskinan
Program Sekolah Rakyat merupakan ide dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk memutus siklus kemiskinan antar-generasi. Presiden melihat banyak anak dari keluarga rentan miskin yang berpotensi terjebak dalam kondisi yang sama dengan orang tuanya.
“Jadi ide dari Bapak Presiden waktu kita bicara di dalam rapat kabinet, banyak tercetus karena banyak sekali anak-anak. Terutama dari anak-anak rentan miskin, bagaimana mereka supaya tidak terperangkap dalam siklus kemiskinan antar-generasi,” kata Sri Mulyani.
Para siswa di Sekolah Rakyat akan diasramakan dan diberikan fasilitas yang sangat baik, termasuk kegiatan kurikuler dan nonkurikuler, yang diharapkan dapat membangun kepercayaan diri mereka. Menkeu mengaku bahagia melihat para siswa memiliki kembali harapan untuk masa depannya.
Ia pun berpesan kepada para siswa agar bersyukur dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan negara. “Kalian ini termasuk yang sama negara akan diberikan berbagai fasilitas. Jadi paling tidak kalian bersyukur bahwa negara hadir dan memberikan kesempatan kepada kalian,” tutupnya. (IVX)