EkonomiUmum

IHSG Tembus 7.846, Melonjak Tajam di Awal Perdagangan

363
×

IHSG Tembus 7.846, Melonjak Tajam di Awal Perdagangan

Sebarkan artikel ini

JATIMHEBAT.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat tajam pada perdagangan Rabu (13/8/2025), menembus level 7.846 atau naik 0,70 persen setara 54 poin.

Kenaikan ini melanjutkan tren positif sehari sebelumnya, Selasa (12/8/2025), ketika IHSG ditutup melonjak 2,44 persen ke level 7.791. Kenaikan kemarin dibarengi aksi beli bersih investor asing sebesar Rp2,2 triliun, dengan saham-saham yang paling banyak diborong asing antara lain BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan RAJA.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hari ini karena aliran masuk modal asing yang cukup besar Selasa kemarin,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman. Ia memperkirakan IHSG bergerak di rentang 7.845–7.880 untuk support, dan 7.760–7.740 untuk resistance.

Penguatan IHSG sejalan dengan reli bursa Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks S&P 500 naik 1,13 persen dan Nasdaq melesat 1,39 persen, keduanya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sementara Dow Jones menguat 1,10 persen.

Fanny menjelaskan, lonjakan tersebut dipicu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve bulan depan. Inflasi umum AS pada Juli 2025 tercatat 2,7 persen (yoy), di bawah estimasi 2,8 persen. Namun, inflasi inti—yang tidak memasukkan harga pangan dan energi—sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yakni 3,1 persen dibanding ekspektasi 3 persen.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memperpanjang jeda kenaikan tarif terhadap Tiongkok selama 90 hari. “Pasar kini menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) yang menjadi petunjuk inflasi di tingkat produsen,” kata Fanny.

READ  Sambut  HUT  ke 80 RI,  PLN Operasikan Pompanisasi Persawahan dan Akses Air Bersih

Data ekonomi tersebut, tambahnya, akan menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam menentukan arah suku bunga pada pertemuan tahunan di Jackson Hole akhir Agustus serta rapat kebijakan September mendatang.

Dari Asia, bursa saham regional pada perdagangan Selasa kemarin ditutup bervariasi. Pasar turut merespons langkah Reserve Bank of Australia yang memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 persen menjadi 3,60 persen—terendah dalam dua tahun terakhir—serta kebijakan Trump memperpanjang gencatan dagang dengan Tiongkok. (EDV)