Umum

Gus dan Santri Jatim Bersihkan Puing Gedung Grahadi Pasca-Kebakaran

220
×

Gus dan Santri Jatim Bersihkan Puing Gedung Grahadi Pasca-Kebakaran

Sebarkan artikel ini

JATIMHEBAT.COM – Ratusan gus dan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur turun tangan membersihkan puing-puing sisa kebakaran di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (7/9/2025). Aksi gotong royong ini dipimpin oleh Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jawa Timur.

Menurut Sekretaris Baguss Jatim, Gus Mohaimin, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian para santri terhadap warisan sejarah bangsa. “Kami dari Baguss mewakili hampir seluruh pesantren di Jawa Timur. Terpanggil secara hati nurani membersihkan gedung yang pernah diperjuangkan para pahlawan,” ujarnya.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Ia menambahkan, kehadiran mereka tanpa tendensi apapun, semata-mata karena kecintaan pada tanah air. “Santri adalah cerminan akhlak, kehadiran kami semata-mata karena cinta tanah air, hubbul wathon minal iman,” ucapnya.

Aksi bersih-bersih ini melibatkan 117 orang, terdiri dari 17 pengasuh pondok dan pengurus Baguss serta 100 santri putra dan putri dari berbagai pesantren di Bojonegoro, Surabaya, dan Lamongan. Mereka menargetkan pekerjaan selesai dalam sehari.

Selain membersihkan, mereka juga didampingi Dinas PU Cipta Karya dan Tim Ahli Cagar Budaya untuk mengamankan aset-aset sejarah yang masih bisa diselamatkan. “Alhamdulillah banyak aset sejarah cagar budaya masih terlindungi, tidak mengurangi nilai perjuangan para pahlawan Indonesia,” kata Gus Mohaimin.

Pelaku Pembakaran Ditangkap, Satu Orang Dewasa dan Delapan ABH Jadi Tersangka
Kebakaran yang melanda Gedung Grahadi dipicu oleh oknum saat aksi unjuk rasa beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan hasil penyelidikan, sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan pembakaran, perusakan, dan penjarahan fasilitas umum.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa satu dari sembilan tersangka adalah orang dewasa bernama AEP (20), yang merupakan eksekutor pelemparan bom molotov. Pria asal Sidoarjo dan warga Maluku ini terlibat langsung dalam pembuatan lima bom molotov yang digunakan saat demonstrasi.

READ  Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, DPR Desak Tindak Tegas Pelaku!

Delapan tersangka lainnya adalah anak berhadapan dengan hukum (ABH) berusia 16 hingga 17 tahun. Mereka berperan mengajak demonstrasi, melakukan vandalisme, pelemparan batu, hingga turut membuat bom molotov.

Kombes Jules Abraham Abast mengungkapkan, bom molotov tersebut dibuat oleh kelompok ini di Lapangan Bumi Cabean Asri, Sidoarjo, pada 30 Agustus 2025. Sekitar pukul 21.00 WIB, AEP dan kelompoknya melempar bom molotov dan batu ke Gedung Grahadi.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti pakaian, bir, satu kardus bir, satu unit motor, dan tiga ponsel. Para tersangka kini terancam Pasal 187 KUHP dengan hukuman lima hingga dua belas tahun penjara. (LWF)