Umum

PGN-KLH Bangun IPAL Komunal Atasi Limbah Tahu, Ekonomi Jombang Bersinar

220
×

PGN-KLH Bangun IPAL Komunal Atasi Limbah Tahu, Ekonomi Jombang Bersinar

Sebarkan artikel ini

JATIMHEBAT.COM – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Pemerintah Kabupaten Jombang meluncurkan program Community Development Kampung Pangan BERSINAR (Berwawasan Lingkungan, Higienis, dan Tenar). Program Tanggung Jawab Sosial (CSR) ini ditujukan untuk mendorong Jombang sebagai pusat industri tahu yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Inisiatif ini lahir dari persoalan limbah pabrik tahu yang selama bertahun-tahun menjadi isu lingkungan serius. Di Kecamatan Jogoroto, tercatat 88 industri tahu belum memiliki sistem pengelolaan limbah. Setiap hari, produksi tahu membutuhkan 84 ton kedelai dan menghasilkan limbah cair sekitar 1,26 juta liter dengan kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) 4.200 kilogram per hari. Melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, kadar BOD dapat ditekan signifikan hingga 960 kilogram per hari, sehingga kualitas limbah sesuai standar lingkungan berkelanjutan.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Sentra tahu Jombang dipilih untuk dibantu karena menjadi salah satu sumber pencemar Sungai Brantas. Program ini juga penting untuk mengurangi gesekan sosial sekaligus memperbaiki konservasi air tanah,” ujar Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air KLH, Tulus Laksono.

Bupati Jombang, Warsubi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina Group melalui PGN. “Pabrik tahu di Jogoroto menyerap ribuan tenaga kerja dengan penghasilan di atas UMR. Namun tantangan pengelolaan limbah sangat besar. Kami berterima kasih atas pembangunan IPAL Komunal yang akan membantu menjaga kelestarian lingkungan,” ucapnya.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rachmat Hutama, menegaskan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan menyeluruh. “Usaha tahu adalah produk unggulan masyarakat Jombang. Dengan dukungan pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, diharapkan kualitas industri tahu semakin meningkat sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya.

READ  Djournal Coffee Luncurkan Korean Latte Series, Sensasi Kopi Korea di Indonesia

Selain IPAL Komunal, kegiatan berwawasan lingkungan yang dijalankan meliputi pembangunan kolam fitoremediasi untuk irigasi pertanian, pengolahan eceng gondok menjadi pupuk, peralihan energi dari kayu bakar ke gas bumi, hingga pengumpulan minyak jelantah.

Pada aspek sosial bertema Pesona Jombang, program difokuskan pada pembentukan koperasi, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan kesadaran sanitasi dan keselamatan. Sedangkan aspek ekonomi bertajuk Tangkas Jombang meliputi pengembangan UMKM, pelatihan branding dan kemasan produk, fasilitasi sertifikat halal dan izin usaha, hingga literasi finansial dan lingkungan.

Peletakan batu pertama pembangunan IPAL Komunal pada Selasa (16/9/2025) menjadi penanda dimulainya program Kampung Pangan BERSINAR. Pendekatan yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA), metode evaluasi dampak lingkungan secara sistematis untuk menghasilkan solusi optimal bagi masyarakat.

“Upaya kolaboratif ini menjadi langkah konkret menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi dan potensi lokal. Tak kalah penting, program ini diharapkan memperkuat hubungan harmonis antara PGN dengan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah,” tutup Rachmat. (QOW)