JATIMHEBAT.COM – PT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) nasional dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan usai pertemuan dengan sejumlah SPBU swasta terkait skema impor melalui Pertamina.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Marcelino V, menjelaskan bahwa BBM hasil kolaborasi disediakan dalam bentuk bahan bakar murni atau base fuel. Produk ini merupakan hasil produksi sebelum dicampur zat aditif, pewarna, atau komponen tambahan lain. “Nanti SPBU swasta silakan memberikan zat aditif, pewarna, dan komponen lain yang sesuai,” kata Roberth, Sabtu (20/9/2025).
Ia menambahkan, mekanisme ini memungkinkan setiap SPBU tetap memiliki standar dan ciri khas produknya. Langkah tersebut sekaligus menjadi jawaban atas keresahan publik mengenai pasokan energi.
Terkait harga, Pertamina menerapkan sistem “open book” yang transparan. Seluruh biaya dan komponen harga akan dipublikasikan secara terbuka serta bisa diaudit oleh pihak berwenang. “Sehingga tidak ada badan usaha, baik Pertamina maupun swasta, dalam posisi tidak mengetahui sebenarnya berapa harganya,” tegas Roberth.
Menurutnya, sistem ini dapat mencegah terjadinya mark-up berlebihan di pasar sekaligus menghindarkan potensi kerugian atau keuntungan berlebih antar-badan usaha. Semua pihak diharapkan berada pada posisi setara dalam menentukan harga BBM.
Selain itu, pengawasan kualitas BBM dilakukan dengan mekanisme Join Surveyor yang melibatkan perwakilan seluruh badan usaha. Skema ini bertujuan memastikan standar mutu tetap terjaga. “Join Surveyor ini terdiri dari perwakilan seluruh badan usaha. Ini untuk memastikan bahwa kualitas BBM yang akan diterima sesuai standar,” tambah Roberth.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil rapat bersama Pertamina di Jakarta, Jumat (19/9/2025). Dalam pertemuan tersebut, SPBU Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil sepakat membeli stok BBM tambahan melalui kolaborasi dengan Pertamina. “Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina,” ujar Bahlil. (ACI)
