JATIMHEBAT.COM – Pemerintah Kabupaten Ngawi menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan produk kopi lokal sebagai salah satu daya tarik wisata daerah. Melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), dukungan terhadap pelaku UMKM terus diperkuat, khususnya melalui program pelatihan digital marketing.
Kepala Disparpora Ngawi, Wiwien Purwaningsih, menegaskan bahwa sektor kuliner, termasuk kopi, merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Pelatihan (untuk UMKM) itu ada di beberapa dinas. Kami beririsan tugasnya, kami di ekonomi kreatif subsektor kuliner. Pelatihan yang kami sediakan lebih ke digital marketing,” ujar Wiwien saat ditemui, baru-baru ini.
Menurutnya, kemampuan memasarkan produk secara digital kini menjadi kebutuhan mendesak agar produk unggulan Ngawi, seperti kopi, bisa dikenal lebih luas — tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh wisatawan yang datang ke Ngawi.
“Kami terus anggarkan, tahun depan juga ada meskipun dengan segala keterbatasan. Kami akan menyisir ke pelatihan subsektor ekonomi yang lain supaya tidak tumpang tindih dengan OPD lain,” tambahnya.
Upaya ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mengintegrasikan produk-produk lokal ke dalam ekosistem pariwisata. Dengan demikian, kopi bukan sekadar komoditas, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman wisata yang khas dan berkesan bagi pengunjung.
Melalui pelatihan digital marketing, UMKM kuliner diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan memperluas pasar secara online, termasuk memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperkenalkan produk mereka.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi besar pengembangan ekonomi kreatif di daerah, di mana pelaku UMKM tidak hanya didorong untuk memproduksi, tetapi juga mampu memasarkan secara mandiri dan efektif. (GIB)