JATIMHEBAT.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan operasional Trans Jatim Koridor VII yang menghubungkan rute Lamongan–Paciran pada Selasa sore (7/10). Peresmian yang digelar di area parkir Wisata Religi Makam Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, ditandai dengan prosesi simbolis pemecahan kendi.
Peluncuran koridor baru ini bertujuan memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan pariwisata di wilayah pantura Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah turut memperkenalkan inovasi layanan terbaru dari Trans Jatim yang dinamakan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk menitipkan dan mengambil oleh-oleh atau barang di terminal-terminal yang dilalui Trans Jatim.
“TRADISI ini memudahkan masyarakat yang sedang berwisata atau bepergian. Mereka bisa membeli produk khas daerah dan menitipkannya di layanan TRADISI, untuk kemudian diambil di terminal tujuan,” jelas Khofifah.
Peluncuran ini dihadiri oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi beserta Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Kyai Abdul Ghofur, serta jajaran pejabat dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten Lamongan.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono, menyampaikan bahwa Trans Jatim Koridor VII akan digratiskan selama tujuh hari pertama operasional sebagai bagian dari sosialisasi. Setelah masa gratis berakhir, tarif reguler yang akan diberlakukan adalah Rp 5.000 untuk umum dan Rp 2.500 bagi pelajar serta mahasiswa.
Koridor ini akan dilayani oleh 14 armada bus dan satu bus cadangan, yang melayani rute Terminal Paciran hingga Kecamatan Lamongan.
“Waktu tempuh sekitar 100 menit dengan interval keberangkatan 10–15 menit. Bus beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, dan bisa dibayar secara tunai maupun non-tunai,” kata Nyono.
Ia menambahkan, Trans Jatim telah terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satunya dengan kemampuan menghemat biaya transportasi hingga 10–15 persen.
Untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan, armada Trans Jatim kini dilengkapi dengan berbagai fitur modern, termasuk kursi prioritas, sabuk pengaman, CCTV, camera AI, driver monitoring system, serta sistem pendeteksi dini kebakaran mesin. Akses khusus bagi penumpang difabel juga telah disediakan.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap keberadaan Trans Jatim dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, khususnya di kalangan pelajar, guna menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
“Kami berharap konektivitas antarwilayah di Jawa Timur semakin kuat dengan moda transportasi publik yang terjangkau. Ke depan, kami berharap rute Trans Jatim dapat diperluas hingga Lamongan–Mantup–Balongpanggang–Mojokerto,” pungkas Pak Yes.
Peluncuran Koridor VII ini merupakan langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong integrasi transportasi publik dan memperkuat konektivitas di wilayah, baik pantura maupun selatan. (XCP)