JATIMHEBAT.COM – Generasi muda Indonesia perlu menerapkan strategi keuangan pribadi yang cerdas untuk mencapai kemandirian finansial di era digital. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan hal ini dalam wawancara eksklusif dengan TirtoID, menyoroti pentingnya hidup hemat, disiplin menabung, dan investasi yang terencana.
Purbaya menjelaskan bahwa kunci utama adalah menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Ia menyarankan alokasi ideal: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk tabungan dan investasi, serta 20% untuk hiburan. “Hidup hemat bukan berarti pelit, melainkan menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial,” tegasnya.
Menanggapi penggunaan *paylater* dan kartu kredit, Purbaya mengingatkan agar instrumen ini digunakan secara produktif. “Jangan sampai cicilan konsumtif justru membebani keuangan,” ujarnya. Ia menyarankan agar anak muda menghindari *flexing* dan fokus pada investasi jangka panjang.
Bahkan dengan pendapatan setara upah minimum, Purbaya meyakini target tabungan Rp100 juta bukanlah hal mustahil. Dengan disiplin menyisihkan sepertiga gaji dan berinvestasi secara bertahap, dimulai dari reksa dana pasar uang, target tersebut dapat dicapai dalam 5-7 tahun. Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi investasi, dengan porsi aset berisiko tinggi seperti kripto tidak melebihi 25% dari total portofolio. “Tidak ada kata terlambat dalam investasi. Yang penting memahami instrumen dan tidak terbawa FOMO,” katanya.
Purbaya juga menyinggung kondisi ekonomi Indonesia, di mana pemerintah berupaya menyeimbangkan peran sektor publik dan swasta. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi generasi muda. Pemerintah, lanjutnya, tetap menjaga rasio utang pada level aman, yaitu sekitar 38 persen dari PDB dan menargetkan penurunan menjadi 35 persen pada 2025.
Sebagai penutup, Purbaya memberikan pesan motivatif agar anak muda mulai menabung dan berinvestasi sejak dini. Ia menyarankan penggunaan auto-debit untuk tabungan, metode amplop dalam pengelolaan belanja harian, serta memulai investasi dari nominal kecil melalui aplikasi resmi. “Hemat itu cerdas. FOMO adalah musuh kekayaan. Mulai dari Rp100 ribu per bulan, sepuluh tahun lagi bisa menjadi Rp200 juta,” pungkasnya. Dengan edukasi finansial yang tepat, Purbaya optimis generasi muda Indonesia dapat membangun masa depan ekonomi yang lebih stabil dan mandiri. (PCK)
EKONOMIHARIINI.COM – “`html Bandung, 12 November 2025 –…
EKONOMIHARIINI.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa…
EKONOMIHARIINI.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani… (WKS)



