PemerintahanUmum

Konvoi Safety Riding hingga Sepak Bola Amputasi Warnai Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Banyuwangi

203
×

Konvoi Safety Riding hingga Sepak Bola Amputasi Warnai Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini
Penyandang Disabilitas foto bersama Bupati Ipuk ddalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025

JATIMHEBAT.COM – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Kabupaten Banyuwangi dirayakan secara meriah dan inklusif. Rangkaian kegiatan yang digelar mulai dari konvoi safety riding yang diikuti ratusan peserta, pertandingan sepak bola amputasi, hingga panggung apresiasi yang menampilkan berbagai kreativitas penyandang disabilitas di Bumi Blambangan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap kebijakan inklusif.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Banyuwangi adalah rumah yang aman bagi semua, dengan kebijakan inklusif yang akan terus kita perkuat bersama,” ujar Bupati Ipuk saat menyapa peserta konvoi disabilitas, Senin (1/12/2025).

Pawai Inklusif dan Apresiasi Kreativitas
Sebagai pembuka rangkaian HDI, ratusan penyandang disabilitas dan pendamping mengikuti pawai kendaraan. Dengan mengenakan seragam berwarna oranye, mereka berkonvoi dari Terminal Pariwisata Terpadu Sobo menuju SLBN Banyuwangi, melintasi rute penting seperti Taman Makam Pahlawan dan Stadion Diponegoro.

Kegiatan ini melibatkan berbagai organisasi, termasuk:

1. Disable Motorcycle Indonesia (DMI)

2. Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni)

3. Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI)

4. Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin)

5. Komunitas Tuli Banyuwangi (Taliwangi)

6.Paguyuban orang tua penyandang disabilitas

Selain konvoi, acara utama juga diisi dengan pertandingan sepak bola amputasi yang diikuti oleh penyandang disabilitas tuna daksa. Puncak perayaan berupa panggung apresiasi yang menampilkan beragam bakat, seperti pertunjukan pantomim, lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh penyandang netra, hingga pertunjukan musik dari komunitas tuli-wicara.

“Di sektor pemberdayaan, kami juga memberikan pelatihan kerja bagi ibu rumah tangga penyandang disabilitas agar mereka tetap bisa berdaya meski memiliki keterbatasan,” kata Ipuk.

Komitmen Pemkab juga terlihat dari upaya melibatkan penyandang disabilitas langsung dalam perumusan kebijakan melalui forum rembug disabilitas.

READ  DPRD Kabupaten Pasuruan Mulai Bahas P-APBD 2025 dalam Rapat Paripurna

“Kita gali aspirasi mereka agar kebijakan daerah bisa mengakomodasi seluruh kebutuhan, termasuk bagi disabilitas,” tambahnya.

Komitmen ini mendapat sambutan baik. Ketua Forum Peduli Disabilitas Banyuwangi, Umar, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih telah diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi,” ujarnya. (LFE)