PemerintahanUmum

Kementan Apresiasi Pengawasan Publik, Klarifikasi Data Bantuan Bencana Sumatera

366
×

Kementan Apresiasi Pengawasan Publik, Klarifikasi Data Bantuan Bencana Sumatera

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan bantuan kepada korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat. Bantuan tersebut telah tiba melalui KRI Banda Aceh di Pelabuhan Teluk Bayur, Senin (8/12/2025). (Foto: dok Kementan)

JATIMHEBAT.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) merespons perhatian publik yang luas mengenai data bantuan yang beredar untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera. Pemerintah menyampaikan apresiasi tinggi kepada warganet yang aktif mengawasi dan memberikan masukan demi transparansi data.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menyampaikan permohonan maaf atas kehebohan data yang menjadi perbincangan publik. Menurutnya, pengawasan publik sangat membantu Kementan dalam memastikan akuntabilitas setiap penyaluran bantuan.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi, dan kami sampaikan saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 1200 ton senilai Rp16 miliar,” ujar Arief, Senin (8/12).

Klarifikasi Kesalahan Satuan Data
Arief menjelaskan bahwa foto data awal bantuan yang sempat beredar senilai Rp1,3 miliar tidak mencantumkan satuan volume secara lengkap, sehingga memicu kesalahpahaman. Ia mengklarifikasi, volume 21.874 yang tertulis pada data tersebut merupakan jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, dan bukan per kilogram.

“Hal ini telah kami perbaiki untuk menghindari kesalahpahaman informasi yang berulang,” tegasnya.

Bantuan Berasal dari Donasi, Bukan Anggaran Pembelian
Lebih lanjut, Arief menegaskan bahwa Kementan tidak menggunakan anggaran untuk membeli barang-barang bantuan tersebut. Sebaliknya, Kementan menerima bantuan secara langsung dalam bentuk barang dari mitra dan pihak yang ingin berkontribusi. Bantuan-bantuan tersebut kemudian disalurkan ke wilayah terdampak bencana.

Arief menambahkan, besarnya nilai dan volume bantuan ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan internal yang kuat. Oleh karena itu, Kementan memperkuat peran Inspektorat Jenderal dalam setiap proses pengelolaan dan distribusi bantuan, memastikan seluruhnya dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diaudit.

Kementan berkomitmen penuh untuk menjaga akurasi data, transparansi, dan memastikan bantuan tersampaikan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatera.

READ  Mentan Amran: Pasokan Beras Nasional Aman, Harga Turun, Masyarakat Tidak Perlu Panik

“Kami terbuka terhadap kritik dan koreksi. Setiap sen uang donasi akan dipertanggungjawabkan dan diaudit. Yang terpenting kini adalah memastikan bantuan benar-benar sampai kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di lapangan,” tutup Arief. (LVW)