EkonomiPemerintahanUmum

Menteri Airlangga: AI Tak Akan Hilangkan Lapangan Kerja, Justru Ciptakan Peluang Baru

303
×

Menteri Airlangga: AI Tak Akan Hilangkan Lapangan Kerja, Justru Ciptakan Peluang Baru

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, AI, Kecerdasan buatan, Lapangan Kerja, Teknologi, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria

JATIMHEBAT.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa perkembangan teknologi termasuk kecerdasan artifisial (AI) tidak akan menghilangkan lapangan kerja. Menurutnya, justru sebaliknya, inovasi ini membuka peluang baru yang semakin luas.

“AI itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, bahkan hingga 10 ribu tenaga kerja. Teknologi selalu membuka kesempatan kerja yang baru,” ujar Airlangga dalam acara Indonesia Merdeka AI di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Ia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan strategi agar generasi muda dapat terlibat langsung dalam ekosistem digital. Salah satunya melalui program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi. “Dengan kesempatan kerja ini, kita berharap lulusan bisa langsung masuk ke lapangan kerja. Pemerintah terus mendorong program ini agar menyerap hingga seratus ribu peserta,” katanya.

Airlangga menekankan bahwa transformasi digital harus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, di samping sektor berbasis komoditas. Dengan strategi tersebut, Indonesia diyakini mampu meningkatkan daya saing di tingkat global.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan bahwa adopsi AI harus menjawab kebutuhan masyarakat di berbagai sektor, mulai dari pangan, kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi kreatif. “Untuk memastikan pengembangan kecerdasan artifisial yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan, maka kita membutuhkan fokus. Fokus dalam peta jalan kecerdasan artifisial yang bisa jadi pegangan kita bersama,” ujarnya.

Nezar menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam membangun ekosistem AI nasional. Menurutnya, peran pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat sipil menjadi kunci. Ia juga mengingatkan bahwa risiko dari teknologi baru harus diantisipasi sejak dini. “Seringkali teknologi muncul tanpa terduga konsekuensinya, karena itu kita harus matang dalam menyiapkan antisipasi,” katanya. (AUW)

READ  Momen Kemerdekaan Khidmat, PLN Sukses Kawal Pasokan Listrik Tanpa Gangguan