JATIMHEBAT.COM – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan pelebaran total Jalan Wiyung rampung pada tahun 2027. Proyek ini diperkirakan menelan anggaran hingga Rp1,97 triliun, dengan rincian Rp1,6 triliun untuk pembebasan lahan dan Rp366 miliar untuk pembangunan fisik.
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyebut proyek ini masuk dalam skala prioritas karena Jalan Wiyung merupakan arteri sekunder yang menghubungkan kawasan barat dan selatan kota.
“Volume kendaraan sudah tinggi, V/C ratio mencapai 0,935. Kapasitas jalan perlu segera ditingkatkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).
Menurut Irvan, saat ini Pemkot dan DPRD tengah membahas alternatif pendanaan, termasuk pinjaman di luar APBD.
Pada 2025, Pemkot akan memprioritaskan pembebasan lahan hingga Puskesmas Lidah Kulon dengan estimasi biaya sekitar Rp130 miliar. Pengerjaan fisik dimulai pada 2026 untuk lahan yang telah dibebaskan. Tahun berikutnya dilanjutkan pembebasan menuju pertigaan Wisma Lidah Kulon.
Pelebaran ini tidak hanya bertujuan mengurai kemacetan lokal, tetapi juga mendukung konektivitas antardaerah, khususnya menuju Gresik. Proyek ini telah tercantum dalam Perda RTRW 2025–2045 dan RPJMD Surabaya 2025–2029 sebagai program strategis.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DSDABM Surabaya, Adi Gunita, menjelaskan bahwa pada 2027 pembangunan akan difokuskan dari Wisma Lidah Kulon ke Aspol Pangkingan, termasuk 800 meter sisi barat yang dijadwalkan mulai dibangun tahun itu.
Konsep jalannya akan menggunakan dua lajur lengkap dengan saluran drainase utama di tengah, sebagai lanjutan dari saluran eksisting. Model ini merujuk pada desain di depan kawasan Wisata Bukit Mas. (KYJ)