JATIMHEBAT.COM – Menjawab tantangan era digital di dunia pendidikan, PT Tera Data Indonusa Tbk (Axioo) bersama Intel Corporation kembali menggelar program Axioo & Intel Skills for Innovation (SFI) melalui kegiatan EduTalk bertajuk “Accelerating Digital Transformation in Education: Challenges and Collaborative Solutions.”
Acara yang digelar di Surabaya ini diikuti lebih dari 600 guru dan kepala sekolah Muhammadiyah dari Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sahabat Sinergi dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Surabaya, sekaligus meletakkan pondasi awal pelatihan guru dari puluhan sekolah Muhammadiyah.
Transformasi digital pendidikan dinilai mendesak di tengah pesatnya perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Big Data, Internet of Things (IoT), dan Cloud Computing. Menurut laporan World Economic Forum Future of Jobs 2023, sebanyak 75 persen perusahaan global diproyeksikan mengadopsi AI dalam lima tahun mendatang, sementara tingkat literasi digital di Indonesia masih relatif rendah.
Melalui EduTalk, Axioo dan Intel menghadirkan sesi inspiratif serta workshop praktis guna membekali pendidik dengan keterampilan digital. Tommy Ferdianto, Director of Educational Innovation and Partnership Intel Corporation, membawakan materi “Choosing the Right Device for New Teaching and Learning Experiences,” yang menekankan pemilihan perangkat pembelajaran tepat guna. Sementara itu, Timotius Theopelus, Vice President Business Development & Strategic Partnership PT Tera Data Indonusa Tbk (Axioo), memaparkan pentingnya penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri masa depan lewat sesi “Bersiap Sinergi Pendidikan dan Industri dengan Kurikulum Koding dan Kecerdasan Buatan.”
Selain seminar, acara juga menampilkan pameran teknologi pendidikan dan pengalaman langsung (hands-on experience), mulai dari perangkat Axioo, platform digital, hingga implementasi Smart Classroom 5.0. Workshop interaktif memberikan kesempatan bagi guru untuk mempraktikkan integrasi coding, AI, serta teknologi pembelajaran dalam proses mengajar.
Dalam sambutannya, Timotius Theopelus menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi terciptanya ekosistem pendidikan digital di Indonesia. “Pendidikan berbasis teknologi, pelatihan guru, serta sinergi antar sektor adalah kunci membentuk generasi muda yang kompeten dan siap bersaing. Lewat program EduTalk ini, diharapkan guru dan siswa mampu menguasai keterampilan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan,” ujarnya.
Pasca kegiatan, PT Majukan Skill Anda (upmyskill.id) ditunjuk untuk melakukan pendampingan dan sinkronisasi kurikulum berkelanjutan dari PAUD hingga SMA/K, agar program ini dapat berjalan mandiri di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Kolaborasi Axioo dan Intel dengan Muhammadiyah ditegaskan sebagai langkah strategis memperkuat literasi digital di Indonesia. Program ini akan terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan Muhammadiyah, mencakup pemanfaatan teknologi, pembelajaran interaktif, hingga keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja modern.
“Kerja sama dengan Axioo dan Intel menjadi langkah penting untuk memastikan pendidikan Muhammadiyah dari PAUD hingga universitas memiliki kesinambungan dalam penguasaan literasi digital. Kami berharap program ini membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” kata Prof. Dr. Khozin, M.Si, Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Melalui EduTalk dan sinergi ini, Axioo dan Intel berharap transformasi digital dalam pendidikan tidak sekadar menjadi slogan, tetapi benar-benar terwujud dalam praktik belajar mengajar, mencetak generasi emas Indonesia yang unggul secara digital dan siap bersaing di kancah global. (SEZ)