PemerintahanUmum

Bupati Ipuk Tekankan Penanganan Stunting dan TBC ke Kepala Dinkes Banyuwangi yang Baru

391
×

Bupati Ipuk Tekankan Penanganan Stunting dan TBC ke Kepala Dinkes Banyuwangi yang Baru

Sebarkan artikel ini
Bupati Ipuk MElantik 34 Pejabat di Gor Tawangalun Banyuwangi

JATIMHEBAT.COM – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melantik Amir Hidayat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) yang baru. Dalam momen pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di GOR Tawangalun, Rabu (15/10/2025), Bupati Ipuk menekankan sejumlah tantangan besar di bidang kesehatan yang harus segera diselesaikan.

Dalam arahannya, Bupati Ipuk secara spesifik menyoroti tingginya angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB), kasus stunting, serta penyebaran Tuberkulosis (TBC) di Banyuwangi.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Saya berharap Pak Amir dapat bekerja lebih keras dan bertanggung jawab dalam menekan berbagai persoalan tersebut,” kata Bupati Ipuk.

Selain penanganan masalah kesehatan prioritas, Bupati Ipuk juga mendesak Dinkes untuk terus memaksimalkan gerakan “jemput bola”. Hal ini penting agar tidak ada warga yang terhambat mendapatkan layanan kesehatan, baik karena faktor ekonomi maupun jarak.

“Pendampingan terhadap seluruh puskesmas harus diperkuat agar tenaga kesehatan aktif mencari dan menangani warga sakit, terutama masyarakat kurang mampu di pelosok daerah,” tegasnya.

Bupati Ipuk juga meminta program inovatif seperti “Mal Orang Sehat” dan layanan kesehatan gratis kembali dimasifkan. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang lebih erat antara puskesmas, camat, kepala desa, dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Kadinkes Siap Perkuat Permata Hati dan Tangani 2.000 Kasus TBC

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Dinkes Banyuwangi yang baru, Amir Hidayat, menyatakan kesiapannya untuk memperkuat program-program kesehatan yang telah berjalan. Ia berkomitmen melanjutkan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui inovasi “Permata Hati” (Persalinan Enam Tangan, Aman, Sehat, Terlindungi).

“Setiap persalinan wajib ditangani minimal tiga tenaga medis, kombinasi dokter, bidan, atau perawat. Semua puskesmas juga siaga 24 jam,” ujar Amir.

READ  Polda Jatim Tangkap 89 Pelaku Pembakaran Gedung Grahadi

Dinkes Banyuwangi juga akan memperkuat layanan di 24 lokasi prioritas yang sulit dijangkau dengan penambahan tenaga dan sarana kesehatan.

Terkait penanganan TBC, Amir menyebut pihaknya fokus memperkuat deteksi dini dan pengobatan melalui terapi pengamatan langsung (directly observed therapy). Saat ini, tercatat ada 2.000 kasus positif TB dan 20.000 suspek yang dalam pemantauan tenaga kesehatan.

“Kami telah menerima bantuan X-ray portable dari UNDP agar deteksi dini TB lebih cepat dan akurat. Kami juga gencarkan jemput bola untuk perawatan warga,” tutup Amir.

Catatan untuk Editor:

Ganti [Tanggal saat artikel dipublikasikan, misalnya 16 Oktober 2025] dengan tanggal publikasi yang sebenarnya.

Pastikan nama-nama pejabat dan tanggal sudah sesuai sebelum publikasi. (PKG)