JATIMHEBAT.COM – Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU yang menjual bahan bakar jenis solar di wilayah Kabupaten Bojonegoro menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM tetap aman, Pemkab segera melakukan koordinasi dengan pengelola SPBU dan PT Patra Niaga selaku penyalur resmi BBM Pertamina.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari, mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan SPBU di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memantau distribusi solar agar tetap berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
“Kami terus berkoordinasi dengan SPBU untuk memantau ketersediaan BBM, khususnya solar. Saat ini setiap SPBU menerima kuota pengiriman dari Pertamina sesuai dengan alokasi yang sudah ditetapkan,” ujar Retno, Sabtu (8/11/2025).
Ia menjelaskan, pada periode sebelumnya SPBU masih memiliki opsi mengajukan tambahan kuota jika stok dirasa kurang. Namun mulai 21 Oktober 2025, sistem tersebut berubah. Pengiriman kini dilakukan hanya berdasarkan kuota plotting dari Pertamina tanpa peluang penambahan seperti sebelumnya.
“Dengan sistem baru ini, SPBU tidak bisa lagi meminta tambahan kuota di luar jatah yang sudah ditentukan,” tambahnya.
Retno juga menyampaikan bahwa kondisi serupa turut dirasakan pada penyaluran Pertamina Dex. Meski berbeda dengan Biosolar B40 yang memiliki kuota pengiriman, ketersediaan Pertamina Dex saat ini terkendala karena stok di Terminal BBM Tuban disebut kosong. Dampaknya ikut dirasakan pada distribusi ke wilayah Bojonegoro.
“Situasi ini memang berpengaruh bagi masyarakat pengguna solar maupun pelaku usaha. Karena itu, kami bersama PT Patra Niaga sedang mencari langkah terbaik agar distribusi bisa kembali normal,” jelasnya.
Pemkab Bojonegoro menegaskan akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan serta memastikan penyaluran BBM tetap terkendali. Retno juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM sesuai kebutuhan agar distribusi tetap merata dan tidak menimbulkan penumpukan di SPBU. (DFW)
