JATIMHEBAT.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong percepatan pertumbuhan sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi (Trade, Tourism, and Investment/TTI) melalui penguatan city branding dan communal branding. Langkah ini ditandai dengan penyelenggaraan Sosialisasi City Branding dan Communal Branding yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, di Kantor Gubernur Jatim, Senin (28/7/2025).
Dalam sambutannya, Emil menekankan pentingnya city branding sebagai strategi jangka panjang yang wajib dimiliki oleh setiap kepala daerah, terutama di awal masa kepemimpinan.
“City branding bukan sekadar logo atau slogan. Ini adalah representasi dari visi, potensi, dan karakter unik suatu daerah yang harus diperkuat dan dijaga kesinambungannya,” ujar Emil.
Ia menambahkan bahwa dalam membangun merek daerah, kepala daerah perlu menyeimbangkan keberlanjutan program lama dengan inovasi baru.
“Tidak semua harus diganti, tapi harus ada keseimbangan antara melanjutkan dan menyempurnakan,” imbuhnya.
Selain city branding, Emil juga menyoroti pentingnya communal branding yang berbasis pada produk unggulan lokal. Salah satu contohnya adalah pengembangan kopi Jawa Timur dengan merek “Javeast Coffee” yang kini tengah didorong untuk menembus pasar ekspor melalui penguatan kualitas dan standar internasional.
Emil turut membagikan pengalamannya saat menjabat sebagai Bupati Trenggalek, ketika produk batik lokal berhasil menembus pasar global berkat kemasan dan strategi branding yang tepat.
“Dengan kemasan dan branding yang sesuai, produk lokal kita tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tapi juga internasional,” tegasnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan pakar pemasaran nasional, Hermawan Kertajaya, yang membekali para kepala daerah dengan wawasan dan strategi praktis dalam membangun merek daerah yang kuat dan berkelanjutan.
Hermawan menyampaikan bahwa keberagaman potensi di Jawa Timur menjadi kekuatan tersendiri, yang hanya perlu dikemas dengan pesan komunikasi yang kuat dan terfokus agar dapat dikenal secara luas.
Acara ini sekaligus menjadi wadah kolaborasi antar daerah di Jawa Timur dalam menyusun action plan branding yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal secara optimal dan berdaya saing tinggi.(FAN)
