JATIMHEBAT.COM – Dalam upaya menjaga keandalan pasokan listrik nasional, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) terus memperkuat sistem pengamanan aset strategis yang termasuk dalam kategori Objek Vital Nasional (Obvitnas). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin sinergi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya.
Sebagai unit yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset transmisi tegangan tinggi hingga ekstra tinggi di wilayah Jawa Timur dan Bali, PLN UIT JBM memiliki sejumlah infrastruktur krusial. Di antaranya adalah Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Paiton, Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV Interkoneksi Jawa-Bali, serta Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Suramadu. Aset-aset ini memegang peranan penting dalam kelancaran distribusi tenaga listrik lintas pulau.
Dalam rangka memperkuat sistem pengamanan tersebut, PLN UIT JBM melaksanakan kunjungan resmi dan audiensi ke Markas Komando (Mako) Lantamal V Surabaya. General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, beserta jajaran manajemen disambut langsung oleh Komandan Lantamal V, Laksamana Pertama TNI Arya Delano, bersama para perwira tinggi TNI AL.
Komandan Lantamal V menyambut baik kunjungan tersebut dan menilai kerja sama antara PLN dan TNI AL sebagai bentuk sinergi positif antarinstansi negara. “Kami sangat terbuka untuk terus mempererat kerja sama, tidak hanya dalam bentuk audiensi formal, tapi juga melalui kegiatan nonformal seperti olahraga bersama dan kegiatan sosial lainnya,” ujar Arya Delano.
Sementara itu, GM PLN UIT JBM Handy Wihartady dalam keterangannya menyampaikan apresiasi atas dukungan TNI AL, khususnya Lantamal V, dalam pengamanan aset ketenagalistrikan. Ia secara khusus menyoroti kontribusi Lantamal V dalam mengamankan Saluran Kabel Laut Jawa-Bali pasca insiden tenggelamnya kapal di Perairan Selat Bali.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kontribusi Lantamal V. Sinergi ini menjadi fondasi penting untuk menjamin keandalan sistem transmisi, terutama pada aset lintas pulau yang memiliki risiko tinggi,” kata Handy.
Audiensi ditutup dengan penyerahan plakat cinderamata dari kedua belah pihak sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga keamanan Obvitnas sektor ketenagalistrikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat sistem pengamanan aset vital PLN, serta memastikan distribusi tenaga listrik di wilayah Jawa Timur hingga Bali tetap aman, andal, dan berkelanjutan. (TJC)
